banner 728x250

Masjid Jami Al-Falah Setu Kabupaten Bekasi Dengan Sejarahnya

Cyber Media News

Keterangan Foto : Masjid Jami Al-Falah Setu Kabupaten Bekasi Dengan Sejarahnya
banner 120x600

Bekasi – Siapa menyangka Masjid Jami Al-Falah adalah salah satu Masjid tertua di Bekasi. Berdiri sebelum jaman kemerdekaan Negara Republik Indonesia, tepatnya Tahun 1933 M.

Adalah Raden Bakri dan Adiknya Raden Mustofa yang pertama mendirikan Masjid Al-Falah di RT 01 RW 01,Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu,Kabupaten Bekasi.

banner 728x250 banner 728x250 banner 728x250

Menurut salah satu keturunan Mbah Raden Bakri, Raden Ahmad Hujaji,menuturkan bahwa Mbah Raden Bakri dan Mbah Raden Mustofa garis keturunan ayahnya yaitu Raden Syekh Muhamad Yusuf Bin Syekh Moh.Alim (nunggu Lebak Banten) Bin Syekh Abdul Karim (Tanara Banten) sampai ke Wali Songo (Sunan Giri Laya) dan seluruh Nusantara, puncaknya di Mbah Ratu Galuh Pakuan Bogor.
Sedangkan Garis keturunan ibundanya, Raden Nyai Murtasiah Binti Mbah Raden Kartawidjaya (djuragan Narun) Bin Mbah Raden Simbar Djaya Bin Mbah Raden Demang TamengLaga sampai ke Mbah Pangeran Wira Saba Bin Sayyidina Gedeng Mataram (Jawa Tengah), puncaknya sampai ke Sayyidina Husein radhiyyallahu anhu cucu Nabi Muhammad SAW, kata Hujaji dikediamannya. Selasa (2/4/2024).

Bangunan Lama Masjid Jami Al – Falah Setu Bekasi

Selanjutnya, Hujaji mengatakan, beliaulah yang mendirikan pertama Masjid Jami Al-Falah dengan bukti pembelian tanah dari warga dan diwaqafkan untuk pembangunan Masjid, MI dan K.U.A, serta buktinya ada surat yang ditandatangani Camat Pertama Setu.

“Surat yang ditanda tangani Camat Setu pertama, Bapak Raden Haji Mukhtar lengkap ditandatangani pada tanggal 2 pebruari 1951,” Ungkapnya.

Terkait sejarah Mbah Raden Bakri adalah seorang kholifah pada jaman keresidenan dan Mbah Raden Mustofa sebagai penghulu pada jaman Kewedanaan Tambun.
Setelah jaman kemerdekaan menjadi Kecamatan Setu, Camat pertamanya masih keturunannya, Raden Haji Mukhtar, yang kantornya masih berdiri didepan polsek Setu.
“Hanya saya heran kemana bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Kantor Urusan Agama (KUA),padahal itu penting sebagai bukti sejarah?,” Terangnya.

Hujaji berharap dengan membuka sejarah pendiri Masjid Jami Al-Falah Setu agar generasi yang akan datang tidak melupakan sejarah leluhur.
“Nantinya generasi mendatang tahu sejarah yang sebenarnya, tidak bercerai berai, ” Tutupnya. (*)

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250